Kecemasan Berpengaruh pada Nafsu Makan
Kitabahagia.com- Sadar atau tidak sadar rasa cemas yang ada
pada diri kita sangat berpengaruh besar pada pola makan kita. Entah itu
bertengkar dengan pasangan, dead line di
tempat kerja, atau hanya terlalu banyak yang harus dilakukan. Sehingga kita
berurusan dengan stress. Apabila kita dihadapkan
dengan banyak stres, maka bisa dipastikan itu akan mempengaruhi kebiasaan makan kita.
Apakah ada
hubungan pasti antara stress dan nafsu makan kita? Menurut salah seorang
psikolog, setiap orang berbeda. Tidak semua memiliki kesamaan dalam hubungan
stress dan nafsu makan. Sebab, stres menyebabkan beberapa orang mengabaikan isyarat rasa lapar mereka dan
menahan diri dari makan untuk waktu yang lama. Untuk orang lain, stres mengubah
mereka menjadi pemakan secara emosional, yang tanpa berpikir terus mengunyah.
Berdasarkan
pantuan beberapa piskolog, beberapa orang makan berlebihan ketika mereka merasa
stres dan beberapa orang kehilangan jejak nafsu makan mereka. Sebab, mereka
yang berhenti makan begitu terfokus pada stres mereka bahwa mereka tidak
mendengar atau menyetel isyarat rasa
lapar mereka. Mereka yang makan berlebihan mencoba untuk mengalihkan perhatian
diri dengan makanan.
Otak kita
mengirim isyarat ke tubuh kita ketika kita sedang merasa stres, bagian dari
respon fight-or-flight kami yang membantu kita menghadapi ancaman yang
dirasakan di lingkungan kita. Ketika kita merasa stres, tubuh kita mengirimkan
kortisol, yang dikenal sebagai hormon stres. Kortisol dapat membuat kita
menginginkan makanan dengan gula, asin dan berlemak, karena otak Anda berpikir
itu membutuhkan bahan bakar untuk melawan ancaman apapun yang menyebabkan
stres.
Efek pada metabolisme
Stres tidak
hanya mempengaruhi kebiasaan makan saja. Baru-baru ini penelitian baru menunjukkan stres dapat
mempengaruhi metabolisme kita. Peserta yang melaporkan satu atau lebih stres,
seperti argumen dengan rekan kerja atau pasangan, perbedaan pendapat dengan
teman, masalah dengan anak-anak atau tekanan yang berhubungan dengan pekerjaan,
selama 24 jam sebelumnya dibakar 104 kalori lebih sedikit daripada wanita
non-stres dalam tujuh jam setelah makan makanan tinggi lemak.
Bagaimana untuk memerangi
stres
Tuntutan kerja
harian dan kehidupan rumah, bahkan kehadiran konstan perangkat elektronik -
menempatkan orang pada risiko tinggi untuk stres dan melampiaskannya pada
makanan. Cara terbaik untuk memerangi stres atau makan emosional adalah menjadi
sadar apa yang memicu stres makan dan siap untuk melawan dorongan tersebut.
Bagian dari sedang dipersiapkan adalah untuk
mempersenjatai diri dengan makanan ringan yang sehat dan juga melakukan olahraga
teratur dan memastikan kita cukup tidur
setiap malam juga dapat membantu kita untuk lebih menangani tantangan-tantangan
yang muncul setiap hari.
Jadi cari
tahu dulu penyebab kita stress dan kemudian kita bisa menemukan langkah awal
untuk bisa lepas dari stress dan pola makan kita akan beranggsur-anggsur
membaik. Stress diciptakan oleh diri kita sendiri dan lingkungan. Namun, kita
bisa keluar dari persoalan tersebut.
Salam dan
tetap Bahagia
hahaha, kebiasaan itu. stres nggak stress pengennya makan . itu kebiasaan mas:). klu mbak gimana?
ReplyDeleteKalau kebiasaan ane malah kebalik tuh mas, kalau banyak duit selera makan berkurang tapi kalau bokek waduh jangan ditanya hahaha jadi salah fokus
DeleteTemenku ada nih Mbak, stres mikir ujian, mikir gebetan, bawaannya makan mulu. Jadi gendut, ntar gendut dia makin stress.. duh duh, ngeri ya
ReplyDeleteTuullll buanget mbak wahyu, stress tuh super serem pakai banget
Delete