Tingkatkan Wisata Pulau Bintan
Kitabahagia.com-Pepatah lama mengatakan satu
kepala tidak cukup untuk membuat suatu gebrakan luar biasa. Benarkah hal itu? Lebih
dari satu kepala lebih baik dibandingkan dengan satu kepala? Bisa dikatakan hal
itu ada benarnya juga. Karena ide yang fresh dan original akan berdatangan
dengan memberikan masukan yang bermanfaat.
Tadi malam,
Kiba memiliki waktu untuk menghadiri pertemuan Genpi Tanjugpinang dan Genpi
Bintan yang diselenggarakan di cafe warisan Tanjungpinang di Batu 11. Kiba
datang lebih awal dikarenakan lokasi tersebut dekat dengan tempat demo diving
yang diadakan di Hotel Aston Tanjungpinang. Suasana masih sepi, ketika Kiba
datang. Namun lambat laun, satu per satu orang mulai berdatangan.
Wah, ramai
banget (padahal yang datang bisa dikatakan belasan atau under 20 orang). Pertemuan
ini, konon, kabarnya adalah pertemuan pertama yang diadakan Genpi Kepri sebagai
tuan rumah yang mengumpulkan anggota Genpi Tanjungpinang dan Genpi Bintan. Pada
kesempatan itu, turut hadir Pak Boer selaku Kepala Dinas Pariwisata Kepri, Ibu
Renny selaku Kepala Dinas Pariwisata Tanjungpinang dan Pak Luki selaku Kepala Dinas
Pariwisata Bintan.
Dalam ajang
perkenalan diri, Kiba suka banget dengan gaya bahasa maupun tutur dari Pak Luki
dimana beliau memang konsisten dari awal untuk membangkitkan gairah wisata yang
ada di Kepri, khususnya Kabupaten Bintan. Hal itu terlihat dari sistem kerjanya
dan juga semangatanya ketika mengajak adik-adik atau anggota Genpi
Tanjungpinang dan Genpi Bintan untuk turut belajar menjadi guide dibawah
naungan organisasi yang mengurus pariwisata.
Baca juga: Liburan asyik di Kepri
That is
true! Karena pariwisata harus digiatkan bukan tergantung pada pemerintah saja
tetapi juga mereka yang peduli pentingnya meningkatkan standar wisata agar
semakin bergairah bidang pariwisata di Indonesia khususnya di Tanjungpinang.
Apalagi ternyata banyak sekali spots yang indah dan promosi itu sangat penting
untuk menarik pengunjung datang. Namun bukan berarti kita wajib menyebar berita
HOAK, SARA apalagi isu POLITIK dalam suatu gerakan peduli wisata yang ada di
Indonesia. Rupanya konsep tersebut juga dianut oleh GENPI di seluruh Indonesia.
Nah, jadi, sebagai manusia yang menyukai keindahan kesadaran itu sangat
penting.
Biasanya mereka
yang mencintai keindahan dalam kisah perjalanan akan membuat wawasan dan ide
lebih berkembang dengan melihat kondisi dari luar. Yang kemudian hari bisa
diadop untuk daerah masing-masing. Sama halnya dengan Pulau Penyengat, Pak Boer
sendiri masih mencari celah bagaimana Pulau
Penyengat menjadi ciri khas icon kota Tanjungpinang.
Baca juga: PulauPenyengat warisan Budaya Melayu
Menilik negeri
tetangga, Pulau Ketam yang mana pulau ini memiliki sesuatu yang bisa dikatakan menjual
kehidupan lokal dan fresh seafoodnya yang so yummy. Kenapa kita tidak bisa
melakukan hal yang sama terhadap Pulau Penyengat? Nah, PR buat Pak Boer dan Ibu
Renny bagaimana mereka bisa menjadikan Pulau Penyengat sebagai pulau yang best
and worth it untuk dikunjungi. Sedangkan Pulau Bintan, khususnya Kabupaten
Bintan, sudah banyak spot liburan yang menarik hanya saja satu kekurangan dari
segi pantai yang ada di Trikora, pantainya memang indah tetapi agas atau
serangga yang menggigit masih banyak. Bagaimana pantai ini bisa indah seperti
pantai yang ada di Bali maupun Lombok.
Baca juga: Info Jalan-jalan asyik
Pasalnya,
ketika Kiba liburan selama 15 hari di Bali dan Lombok plus ke Pulau Gili
Terawangan dan sekitarnya. Kiba tidak pernah merasakan binatang yang menggigit
dan mengganggu Kiba ketika bersantai di pesisir pantai atau discovery area
tersebut. Namun, satu hal lagi yang mengganggu Kiba ketika melihat banyak
rombongan atau keluarga piknik termasuk Pantai Tanjung Siambang yang baru,
sudah mulai banyak sampah berterbangan eh berserakan. Helo.... saat ini kita
sudah belajar bagaimana sampah itu tidak memiliki kaki dan tangan untuk
berjalan ke tempat sampah. Hal ini sepele bukan? Tetapi ini masih “budaya”
masyarakat kita yang masih tidak peduli terhadap kebersihan dan keindahan tetap
terjaga.
Come on! Bukan
hanya kamu saja lho yang ingin menikmati keindahan sejam, dua jam sehari,
tetapi banyak yang lain yang hingga ke generasi berikutnya yang ingin melihat
keindahan Indonesia, khususnya Tanjungpinang dan juga kunang-kunang masa
kecilku.
Salam dan
Tetap Bahagia
No comments
Hi Terimakasih Sudah bersedia mampir di Kitabahagia.com Tinggalkanlah jejak manis agar kiba bisa berkunjung balik. Asalkan jangan memberikan link hidup dan spam ya... Salam Bahagia