Melatih Otak untuk Sukses
Kitabahagia.com-
Tidak ada di dunia ini yang tidak ingin SUKSES. Pasti, semua orang ingin sukses
di bidangnya masing-masing. Apakah kita tahu, otak kita itu bisa dilatih untuk
bisa mencapai keberhasilan lho. Penasaran bagaimana cara melatih untuk mencapai
keberhasilan?
Kata
beberapa pakar, melatih otak kita untuk sukses tidak sulit. Asalkan kita mau
untuk membuka potensi diri kita! Benarkah
demikian? Kenapa banyak orang gagal? Apakah mereka tidak memiliki potensi dalam
diri mereka? Kata beberapa pakar dengan kesimpulan mereka ada banyak kesalahpahaman
umum yang mengatakan bahwa kita gagal mencapai potensi maksimal kita, karena
kita hanya menggunakan 10% dari otak kita. Statistik ini sering diulang, tetapi
itu tidak membuatnya benar.
Faktanya,
pencitraan resonansi magnetik fungsional, atau MRI, mengungkapkan bahwa
sebagian besar otak kita digunakan bahkan selama tugas-tugas yang sangat
sederhana. Yang benar adalah bahwa mencapai potensi tertinggi kita dan memasuki
jajaran orang yang sangat sukses lebih banyak berkaitan dengan bagaimana kita
menggunakan otak kita daripada seberapa banyak otak yang kita gunakan.
Bahkan
banyak orang tidak pernah belajar bagaimana menggunakan otak mereka dengan cara
yang mengeluarkan potensi penuhnya. Alih-alih terlibat dengan apa yang paling
penting saat ini, mereka tanpa sadar memusatkan perhatian mereka pada aktivitas
yang menghambat, daripada membantu kinerja bisnis mereka. Sttss, jika kita
masuk dalam bagian tipe ini tidak usah kuatir. Pasalnya, kita bisa mengubah
kecenderungan alami ini. Caranya, dengan melatih otak kita untuk sukses. Kuncinya
melibatkan menemukan cara mengasah energi mental kita pada tugas yang ada.
Menghilangkan monolog internal yang
tidak sehat
Pasti
bingung baca sub title ini. Maksudnya adalah dengan membuka kapasitas total
otak kita, terkadang tanpa disadari monolog
internal yang tidak sehat adalah musuh terbesar kita. Begini, secara
teknis, kita bisa menyebutnya dialog. Pernah tidak tanpa disadari, kita bicara
dengan diri kita sendiri di dalam hati. Nah, terkadang dialog tersebut
cenderung membuat kita terpuruk. Nah, monolog tidak sehat ini lah yang harus
bisa kita atasi.
Sebab,
selama dialog yang tidak sehat ini, ketika kita mengatakan pada diri sendiri
bahwa kita tidak dapat melakukan sesuatu, bahkan jika atau ketika kita tidak
memiliki bukti untuk mendukung posisi itu. Kita meremehkan diri kita sendiri,
kemampuan kita, hubungan kita atau orang-orang di sekitar kita. Mungkin kira tidak
menyadari sebagian besar percakapan ini. Bagi banyak orang, mereka terdengar
seperti dengungan konstan di latar belakang otak kita.
Selama
wawancara penting atau negosiasi penting, pikiran kita membawa kenangan akan
rasa tidak aman, ketidakadilan masa lalu, kerugian pribadi, dan kesalahan ke
permukaan. Sementara itu, itu mengarahkan kita untuk tersenyum, terlihat
santai, menggambarkan kepercayaan diri dan menghindari melangkah ke kesalahan
di masa depan. Semua upaya itu memakan energi mental yang berharga.
Jika
kira dapat mengakhiri konflik yang disebabkan oleh kebisingan internal itu,
energi ekstra dan kapasitas berpikir dapat dicurahkan untuk pengambilan
keputusan dan pemikiran strategis, memberi kita peluang sukses yang lebih
tinggi. Semuanya akan lebih mudah. Membebaskan dan memanfaatkan energi yang
melimpah itu adalah cara para pengusaha elit mencapai tingkat kesuksesan yang
belum pernah terjadi sebelumnya.
Bayangkan
seorang pengusaha sukses melangkah ke lift yang akan membawanya ke pertemuan
bisnis penting. Kerja dan perencanaan strategis selama bertahun-tahun memuncak
dalam kesempatan sekali seumur hidup baginya untuk berdiri di ruangan tertentu
yang dikelilingi oleh orang-orang tertentu itu. Namun, alih-alih merasa senang,
dia merasa tertekan. Pikirannya berpacu, tetapi tidak dengan pikiran yang akan
membantunya. Stres saat itu membuatnya kewalahan, khawatir dan cemas. Seberapa
besar peluangnya untuk sukses jika pikirannya terfokus pada pikiran yang
menenteramkan, menenangkan, dan memberdayakan daripada "bagaimana
jika" dan skenario terburuk?
Belajar untuk melepaskan kapasitas
penuh otak kita
Kita
ingin memulai berpikir secara berbeda tentang apa yang diperlukan untuk menjadi
sukses. Daripada membiarkan pikiran kita bekerja melawan kita dengan pemikiran
yang tidak beralasan dan kritik diri, belajarlah untuk memanfaatkan kapasitas
penuhnya pada setiap tugas. Dengan membatasi atau menghilangkan proses
pemikiran yang merugikan, kita membebaskan sumber daya mental yang kita butuhkan,
memberdayakan kesuksesan yang lebih besar tanpa mengeluarkan usaha tambahan.
Pikirkan
otak kita sebagai komputer. Saat laptop kita melambat dan roda kecil
berwarna-warni mulai berputar, kita tidak mengetik lebih keras di keyboard;
sebagai gantinya, kita fokus untuk memperbaiki masalah komputer. Komputer
mungkin macet karena menyimpan terlalu banyak informasi, menjalankan terlalu
banyak program, melawan virus, atau menangani file yang rusak. Apa pun
masalahnya, pengalaman bertahun-tahun telah mengajari kita bahwa jika kita tidak
merespons kerusakan, kinerja komputer yang lamban membuat kita membuang-buang
waktu.
Untuk
menjalankan semuanya secara optimal, kebanyakan orang memerlukan bantuan ahli
untuk mempelajari cara membongkar file yang berlebihan, menghapus file yang
rusak, mematikan program yang tidak perlu, memperbaiki bug, dan menyingkirkan
virus atau malware yang bermasalah.
Bagaimana
ini diterjemahkan ke potensi otak kita? Kita harus meminimalkan pikiran dan
emosi yang bekerja melawan pikiran kita untuk mengoptimalkan kinerjanya.
Memanfaatkan seluruh kapasitas otak kita membuat kita lebih cepat, lebih tajam,
dan lebih pintar.
Ingat,
tantangan yang paling menakutkan akan selalu ada di pikiran kita sendiri. Jika kita
ingin unggul dalam hidup dengan membuka potensi kita, berkomitmenlah untuk
merawat kesehatan otak dan melakukan segala yang mungkin untuk meningkatkan
fungsinya.
Ketika
melepaskan otak kita menjadi prioritas, kita bisa mencapai kejernihan mental
yang tinggi, kreativitas yang ditingkatkan, dan keterampilan pemecahan masalah
tingkat lanjut. Bahkan kita bisa melipatgandakan potensi, menangkap peluang dan
menghindari meninggalkan uang di atas meja. Jika tujuan kita adalah kesuksesan
bisnis yang lebih besar, prioritaskan aset terpenting kita: otak kita. Next,
kiba ingin membahas mengenai makanan yang baik bagi otak. Sebab, otak juga
butuh nutrisi lho.
No comments
Hi Terimakasih Sudah bersedia mampir di Kitabahagia.com Tinggalkanlah jejak manis agar kiba bisa berkunjung balik. Asalkan jangan memberikan link hidup dan spam ya... Salam Bahagia